Thursday, January 23, 2014

Abstraksi dan Daftar Pustaka

Inggris: abitraction. Kata ini berasal dari bahasa Latin abstractio (dari abstrabere = .. menarik dari"). Kata abstractio dapat disejajarkan dengan kata Yunani aphairesis. Secara harfiah abstraksi berarti memisahkan suatu bagian dari suatu keseluruhan.
Pengertian Umum
Abstraksi merupakan sebuah proses yang ditempuh pikiran untuk sampai pada konsep yang bersifat universal. Proses ini berangkat dari pengetahuan mengenai obyek individual yang bersifat spasiotemporal (ruang dan waktu). Pikiran melepaskan sifat individual dari obyek dan membentuk konsep universal.
Beberapa Pengertian Khusus,
1. Sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuatu yang tidak dialami secara langsung atau konkret.
    Hasil akhir dari proses abstraksi. Dengan proses itu kualitas, atau relasi atau ciri dari suatu keseluruhan dipisahkan sebagai ide dari keseluruhan itu.
    Dalam logika tradisional: proses menghasilkan konsep universal dari obyek partikular. Misalnya konsep "manusia" diangkat dari pria dan wanita yang merupakan obyek partikular.
    Aspek atau bentuk kognisi yang secara mental menyendirikan ciri-ciri obyek itu dari yang lain. Baik proses maupun hasil dari penyendirian tersebut disebut abstraksi. Abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang  apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian. Menurut sifatnya, abstrak dapat dibagi menjadi abstrak yang bersifat deskriptif yang dalam Bahasa Inggris disebut Abstract dan abstrak yang bersifat informatif. Abstrak informatif terbagi menjadi ringkasan (precise) dan ikhtisar (summary). Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar lewat penelitian seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis abstrak yang digunakan adalah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku.
Cara membuat abstrak
Ada 4 langkah penting yang harus dilaksanakan, yaitu
1. Ciptakan ruang penelitan, hal ini dapat dilakukan dengan cara: (a) Nyatakan pentingnya bidang yang anda teliti (bisa ditunjukkan dengan banyaknya penelitian di bidang yang sama), (b) Tunjukkan kekurangan artikel ilmiah yang telah ada (dalam bidang yang sama tentu saja), (c) Tunjukkan tujuan artikel ilmiah anda
2. Uraikan metodologi penelitian dengan jelas
3. Nyatakan hasil penelitian (dengan singkat dan jelas tentu saja)
 
4. Evaluasi-lah hasil penelitian yang telah dilakukan (kesimpulan artikel)
Panjang abstrak biasanya 100-200 kata. Menurut Hadijanto dalam Zifirdaus, tahap 2 dan 4 tidak wajib ada dalam sebuah abstrak.
Contoh abstrak
Mamudji, Sri. “Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan.”
Majalah Hukum Dan Pembangunan 3
(Juli-September 2004): 194-209.Berawal dari ketidakpuasan akan proses pengadilan yang memakan waktu relatiFlama, biaya yang mahal, dan rasa ketidakpuasan pihak yang merasa sebagai pihak yang“kalah”, dikembangkan mediasi sebagai salah satu cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Selain itu, pengembangan mediasi juga didukung oleh berbagai faktor yaitu,
(1) cara penyelesaiannya dikenal di berbagai budaya,
(2) bersifat non adversial,
(3) mengikutsertakan baik pihak yang langsung berkaitan maupun pihak yang tidak langsung berkaitan dengan sengketa dalam perundingan, 
(4) bertujuan win-win solution.
Mediasiadalah negosiasi lanjutan, yaitu perundingan yang dibantu oleh pihak ketiga netral yangkeberadaannya dipilih oleh para pihak. Mediator tidak mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan. Di dalam melakukan perundingan dikenal dua teknik yaitu perundingan yang bertumpu pada posisi dan perundingan yang bertumpu padakepentingan. Keberhasilan mediasi ditentukan oleh kecakapan mediator, oleh karena itumediator harus menguasi berbagai keterampilan dan teknik. Agar dapat membantu para pihak menyelesaikan sengketa dan dapat menawarkan alternatif penyelesaian, mediator harus dapat memetakan apa yang menjadi penyebab konflik. Hal ini dapat dilakukanmelalui pengamatan terhadap sikap, persepsi, pola interaksi, dan komunikasi yangditunjukkan para pihak dalam perundingan. Menurut Moore, ada tiga tipe mediator, yaitu,
(1) mediator jaringan sosial (social network mediator)
(2) mediator otoritatif (authoritative mediator)
(3) mediator mandiri (independent mediator)
Di Indonesia, penyelesaian sengketa melalui mediasi dikenal tidak hanya dalam masyarakat tradisionaltetapi telah diatur dalam berbagai undang-undang, misalnya Undang-undang PengelolaanLingkungan Hidup, Undang-undang Perlindungan Konsumen, Undang-undang tentangKehutanan, Undang-undang tentang Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-undangtentang Arbitrasi dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Untuk mediasi di pengadilan,Mahkamah Agung telah mengeluarkan Peraturan MA tentang Prosedur Mediasi SiPengadilan
Daftar Pustaka
Arti Daftar Pustaka adalah sebuah daftar yang mencantumkan spesifikasi sebuah buku yang meliputi judul buku, nama pengarang buku, penerbit buku tersebut dan informasi lain yang terkait. Daftar pustaka biasanya ditempatkan pada halaman akhir sebuah buku, disusun secara teratur dan berurutan berdasarkan abjad.
Sedangkan fungsi Daftar Pustaka salah satunya untuk memberikan referensi bagi pembaca buku tersebut untuk melakukan kajian ulang atau lanjutan sehubungan dengan tema buku. Juga sebagai bentuk penghargaan atau apresiasi terhadap penulis buku dalam Daftar Pustaka atas karyanya yang sudah mempunyai peranan dalam penulisan buku atau karya tulis. Penyusunan Daftar Pustaka seharusnya mengedepankan asas kemudahan dalam pemakaian Daftar Pustaka.
Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar. Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
·         Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
·         Ditempatkannya didepan nama kecil
·         Tahun Penerbitan
·         Judul Buku
·         Tempat Penerbitan
·         Nama Penerbit
Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu :
1.      Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga / keluarga , diawali dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.
2.      Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka
3.      Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul
4.      Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7
5.      Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi
6.      Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi
Sedangkan untuk Cara Penulisan Daftar Pustaka dan teknik Penulisan Daftar Pustaka dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu sumber dari Jurnal , buku, Internet, Peraturan Pemerintah , Perundang-undangan, Makalah, Karya Tulis serta Surat Kabar / Koran. Berikut ini merupakan Beberapa Contoh Penulisan yang baik dan benar dari berbagai sumber :
Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Internet :
Hatta M.2004. Yang Terlarang dalam Berkarier. http://www.sdmlink.com/page/artikel/?act/detil/aid/42
Contoh Daftar Pustaka dari Buku :
- Buku ditulis satu Orang
Christensen R.2006. Roadmap to Strategic HR - Turning A Great Idea into A Business Reality. New York : Amacom
- Buku ditulis dua Orang
Newman WH and E. Kirby Warren.1977. The Process of Management, Concept, Behaviour and Practice. New Delhi : Prentice Hall of India Private Ltd.
- Buku ditulis lebih dari dua orang
Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The Behavioral Sciences. San Francisco : WH. Freeman and Company
 http://internasionale.blogspot.com/2012/01/pengertian-daftar-pustaka-cara-membuat.html

Thursday, January 9, 2014

MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF

MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF

                                                   
Menemukan ide pokok paragraf merupakan sutau kewajiban bagi pembaca ketika mencoba menambah wawasan pengetahuannya melalui bacaan. Keterampilan menemukan ide pokok bisa dilatih dan dikembangkan secara teratur dan berkesinambungan sehingga menangkap inti bacaan atau informasi yang diterimanya menjadi tepat, akurat, dan cermat.

Inti atau ide pokok paragraf merupakan gagasan yang secara struktural maknawi membawahkan gagasan yang lain. Oleh sebab itu, ide pokok paragraf merupakan suatu konsep yang mencakup suatu konsep gagasan lainya, yang terwujud dalam kalimat-kalimat penjelas atau pendukung gagasan pokok itu berantai-berkesinambungan guna membentuk kesatuan paragraf.

Menemukan inti atau ide pokok bisa disiasati dengan mengenal tipe paragraf,  bisa dilihat dari segi pola penalarannya, paragraf bisa berbentuk tipe deduktif dan induktif. deduktif merupakan cara berpikir yang dimulai dengan rumusan pernyataan umum. Biasanya ditempatkan di awal paragraf, sedangkan kalimat-kalimat berikutnya merupakan kalimat-kalimat penjelas.

induktif merupakan pola berpikir dengan menggunakan peristiwa atau hal-hal khusus untuk menarik kesimpulan umum. Hal-hal atau peristiwa khusus yang dimaksud adalah peristiwa-peristiwa yang sejenis, seklasifikasi, paralel, dan digunakan sebagai data yang memperkuat gagasan untuk menarik kesimpulan.

Yang membuat pembaca bingung menentukan ide pokok adalah bila paragraf yang dibacanya bertipe naratif atau deskriptif. Ide pokok paragraf biasanya terjabarkan secara merata. Oleh sebab itu, pembaca harus pandai menemukan kata-kata kunci paragraf itu. Berdasarkan kata-kata kunci itulah kita dapat menentukan kalimat ide pokok.

Contoh Soal

(1) Isu ini seakan makin mencuat setelah pekan lalu Kanada, Haiti, Republik
Dominika, Selandia Baru, dan Australia menyatakan kewaspadaan terhadap
produk buatan China.
(2) Hal ini makin terasa mencuat lagi setelah mantan
Dirjen Pengawas Makanan dan Obatan-obatan China Zheng Xaoyu dihukum
mati Zheng yang menjabat pada instansi itu, periode 1998-2005 dianggap
berperan besar.
(3) Di masa jabatannya, ia telah meloloskan banyak
makanan dan obat-obatan palsu, serta berbahaya.
(4) Ia mendapatkan suap
sekitar Rp 7,6 miliar atas perbuatannya yang membahayakan nyawa orang.
(5) "Hukuman bagi Zheng merupakan langkah penting untuk mengatasi
persoalan besar industri farmasi," kata Chen Zhonglin, profesor hukum di
sebuah universitas di Chengu.
(6) Berpikir dua kali kini warga China berpikir
dua kali sebelum membeli produk.
(7) "Lihat warna benda ini," kata Ning
Qiyun, saat membeli saus dengan warna merah yang terlalu mencolok di
supermarket dan ”Saya kini ekstrawaspada”.

no.soal
1-3

    1) Ide pokok paragraf tersebut adalah ....
             A. mencuatnya makanan dan obatan-obatan China
             B. warga China berpikir dua kali mambeli produknya
              c. kewaspadaan terhadap produk buatan China
             D. cara meneliti makanan dan obatan-obatan China
             E.  pengawasan makanan dan obatan-obatan China

kunci,
Ide pokok merupakan hal pokok yang diungkapkan dalam paragraf.
Ide pokok juga merupakan inti keseluruhan isi paragraf. Ide pokok terdapat
pada kalimat utama yang didukung oleh kalimat-kalimat penjelas. 
Jadi, pernyataan  c, benar karena ide pokok paragraf tersebut
terdapat di awal paragraf atau pada kalimat (1), yakni  kewaspadaan
terhadap produk buatan China.  Kewaspadaan tersebut didukung lagi oleh
kalimat 6 dan 7),  yaitu kalimat (6) ”Berpikir dua kali kini warga China
berpikir dua kali sebelum membeli produk”. Kalimat (7) "Lihat warna benda
ini," kata Ning Qiyun, saat membeli saus dengan warna merah yang terlalu
mencolok di supermarket dan, ”Saya kini ekstra waspada”. Sedangkan
pernyataan A, B, D, dan E salah karena  bukan merupakan hal pokok yang
diungkapkan dalam paragraf, tetapi  hanya pernyataan berupa kalimatkalimat penjelas yang mendukung ide pokok.

Contoh menemukan ide pokok peragraf dalam suatu cerita

                                                Menanam Padi

      Keluarga Pak Wiryo adalah keluarga yang rukun. Mereka saling
membantu dalam bekerja. Hari ini keluarga Pak Wiryo pergi ke sawah.
Mereka akan menanam padi. Pak Wiryo dibantu Bu Wiryo dan kedua
anaknya, yaitu Lina dan Teguh.

      Pak Wiryo dan Bu Wiryo menyiapkan benih yang akan ditanam.
Mereka mencabuti benih yang telah disemaikan. Agar akarnya tidak putus
mereka mencabuti dengan hati-hati. Benih yang sudah dicabuti dibawa
Teguh ke petak sawah yang akan ditanami. Setiap petak mendapat
sejumlah tumpukan benih.
     
      Setelah selesai mencabuti benih, Pak Wiryo dan Bu Wiryo menanam
benih tersebut. Teguh juga tidak mau ketinggalan. Mereka menanam benih
dengan cekatan. Sambil berjalan mundur benih itu ditanamkan. Walaupun
cuaca agak panas, mereka tetap bersemangat menanam benih.
Sementara itu, Lina menyiapkan minuman dan makanan kecil di gubuk.

      Pukul 11.00 semua beristirahat di gubuk. Lina segera melayani bapak,
ibu, dan kakaknya. Mereka makan dengan lahap karena mereka terlihat
sangat letih. Lina juga ikut makan. Dalam sekejap, hidangan yang
disediakan Lina habis. Setelah selesai makan mereka beristirahat
sebentar, kemudian kembali melanjutkan pekerjaan masing-masing. Pak
Wiryo, Bu Wiryo, dan Teguh kembali menanam benih padi sedangkan
Lina membersihkan peralatan makan.

      Pukul 13.30 mereka selesai menanam benih. Setelah berkemas dan
membersihkan diri, mereka segera pulang. Teguh dan Lina sangat senang
bisa membantu pekerjaan orang tuanya. Pak Wiryo dan Bu Wiryo pun
bangga terhadap anak-anaknya.

 Ide pokok paragraf adalah pikiran utama atau inti dari suatu paragraf. Pikiran utama bisa
berupa kalimat dalam suatu paragraf.

Contoh:
Ide pokok paragraf pertama dalam bacaan yang berjudul “Menanam
Padi” adalah keluarga Pak Wiryo ingin menanam padi.
Kesimpulan:
   Saat kita akan menentukan ide pokok suatu paragraf dalam cerita atau artikel hal yang pertama kita lakukan ialah menentukan gagasan pokok atau kalimat utama pada tiap-tiap paragraf. Dari gagasn pokok tersebut kita dapat menentukan ide pokok paragraf atau pikiran utama dari tiap-tiap paragraf, dan dapat pula kita membuat ringkasan cerita dari gagasan pokok  tersebut.


Sumber : http://mbaisus.blogspot.com/2011/03/ide-pokok-paragraf.html

Alinea

Pengertian Alinea

Alinea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Alinea diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat dari sudut pandang komposisi, alinea sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab karangan formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri atas satu alinea. Jadi, tanpa kemampuan menyusun alinea tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
Macam-Macam Alinea

Setelah pada blog sebelumnya saya menjelaskan tentang Penjelasan Alinea, sekarang saya akan menjelaskan tentang macam-macam dari alinea tersebut.
Macam-macam alinea itu ada tiga yaitu :
1. Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.

2. Alinea Isi

Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.

3. Alinea Penutup

Alinea penutup merupakan alinea-alinea yang mengakhiri atau menutup suatu wacana atau karangan. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.

Untuk menciptakan sebuah wacana atau karangan yang baik diperlukan ketiga aspek tersebut agar para pembaca dapat membaca dan mengerti arti dari wacana atau karangan yang kita buat. Selain itu kita harus membaca terlebih dahulu wacana atau karangan yang kita buat agar kita tahu dimana letak kesalahan kita supaya kita dapat memperbaiki tau merevisi karangan kita sebelum dibaca oleh banyak orang.

Syarat-Syarat Pembentukan Alinea

Adapun syarat - syarat dari alinea yaitu :

1.    Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama menyatakan satu hal suatu hal tertentu.
2.    Koherensi, (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk alinea itu).
3.    Perkembangan alinea, (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu)
4.    Efektif, dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.

Macam dan Cara Menempatkan Kalimat Topik

Ada empat jenis kesalahan yang sering dijumpai dalam merumuskan kalimat topik. Pertama, rumusan kalimat topik yang berupa pernyataan topik atau masalah yang akan dibicarakan. Rumusan itu berujud pengumuman tentang masalah yang dibahas dalam paragraf. Contoh rumusan ini tampak seperti di bawah ini.

(1) Di bawah ini dibahas penyebab demoralisasi.
(2) Pada bagian ini akan dibicarakan gelombang kriminal di lota besar.
(3) Generasi bayi tabung merupakan pokok masalah yang akan disajikan pada bagian ini.
(4) Bagian ini menguraikan masalah debirokratisasi di negara-negara berkembang.
Contoh-contoh kalimat di atas merupakan contoh yang berupa pernyataan topik. Kalimat topik semacam itu hendaknya diubah dengan memberi pembatas yang sesuai. Kalimat topik yang demikian tidak banyak membantu dalam memilih kalimat penjelas.
Kedua, kalimat topik terlalu luas.Kalimat topik yang luas itu sangat cocok sebagai rumusan tesis sebuah karangan. Rumusan kalimat topik paragraf yang terlalu luas akan mempersulit dalam mempertahankan keutuhan paragraf. Selain itu, kalimat topik yang demikian itu juga mempersulit dalam mencari ide penjelasnya, karena memerlukan penjelas yang tidak sedikit. Contoh rumusan kalimat topik yang terlalu luas itu dapat dilihat di bawah ini.
(1) Kriminal merupakan masalah utama di kota besar.
(2) Generasi bayi tabung mampu mengubah sejarah kemanusiaan.
(3) Orang tuaku berpengaruh besar dalam seluruh kehidupanku.
(4) Pembaharuan politik Indonesia yang dilakukan pemerintah tidak disetujui DPR.
Rumusan kalimat topik seperti di atas terlalu luas bila untuk menulis paragraf. Rumusan kalimat itu sangat cocok untuk menulis karangan besar, misalnya buku atau artikel. Oleh sebab itu, kalimat topik yang demikian itu hendaknya dihindari dalam paragraf.
Ketiga, rumusan kalimat topik terlalu sempit. Kalimat topik yang terlalu sempit tidak memberi kesempatan untuk memberi ruang gerak dalam memilih ide penjelas. Akibatnya, tidak ada ide penjelas yang dapat mendukung ide pokoknya. Kalimat topik itu akan berdiri sendiri tanpa kalimat pendukung. Kalimat topik yang demikian itu sering dikatakan berakhir dengan kematian. Artinya, kalimat topik itu sudah tidak mungkin diterangkan lagi. Rumusan kalimat topik yang sempit itu seperti contoh di bawah ini.
(1) Orang tuaku hanya mempunyai seorang anak.
(2) Baju yang kupakai merah muda.
(3) Kucingku berwarna hitam.
(4) Aku kemarin membaca buku Sejarah Indonesia.
Rumusan kalimat topik yang demikian itu termasuk rumusan yang terlalu sempit. Kalimat topik yang demikian itu terlalu khusus, sehingga tidak ada penjelas yang perlu menjelaskannya. Oleh sebab itu, kalimat topik yang demikian itu harus dihindari, agar paragraf tidak berakhir dengan kematian penjelas.
Keempat, rumusan kalimat topik kabur. Rumusan yang kabur dapat menimbulkan bermacam-macam tafsiran makna. Rumusan kalimat topik yang kabur biasanya menampilkan dua hal atau lebih yang bertentangan (kontroversial). Karena bertentangan itulah rumusan itu dapat menimbulkan berbagai masalah. Contoh rumusan yang demikian itu dapat diperiksa di bawah ini.
(1) Bayi tabung mempunyai banyak keuntungan, tetapi dapat mendatangkan banyak masalah.
(2) Orang tuaku sering membantu dalam memecahkan masalah studiku, meskipun aku tak mengharapkannya.
(3) Pencurian sepeda motor merupakan tantangan polisi, tetapi polisi banyak memperoleh keuntungan.
Rumusan kalimat topik di atas kabur. Dalam kalimat itu terdapat dua hal yang bertentangan, sehingga tidak memperlihatkan adanya fokus pembicaraan. Sebaliknya, pertentangan itu tidak dirumuskan dalam kalimat topik.
Di bawah ini terdapat rumusan ide pokok. Tulislah:
U di samping rumusan yang terlalu umum,
S di samping rumusan yang terlalu sempit,
K di samping rumusan yang kabur,
L di samping rumusan yang layak,
P di samping rumusan yang berisi pengumuman masalah.

http://mziadilmi.blogspot.com/2013/01/pengertianstrukturtujuanmacam.html
http://yusuf182.wordpress.com/2010/09/04/18/


Pengembangan Alinea

Jenis pengembangan alinea :
1. Metode Definisi
2. Metode Proses
3. Metode Contoh
4. Metode Sebab-Akibat/Akibat-Sebab
5. Metode Umum-Khusus/Khusus-Umum
6. Metode Klasifikasi
7. Metode Pembanding/Kontras

> Metode Definisi : Memberikan penjelasan tentang pengertian / definisi suatu hal.

> Metode Proses : Berisi proses suatu kegiatan.

> Metode Contoh : Berisi penjelas(contoh) dari penjelas di alinea sebelumnya.

> Metode Sebab-Akibat/Akibat-Sebab : Berisi sebab dan akibat pada suatu alinea. Bisa terdapat sebab terlebih dahulu  setelah itu akibat  atau akibat terlebih dahulu  setelah itu sebab.

> Metode Umum-Khusus/Khusus-Umum : Berisi penjelasan umum dan khusus pada suatu alinea. Bisa berisi pejelas umum terlebih dahulu  setelah itu khusus atau khusus terlebih dahulu  setelah itu umum.

> Metode Klasifikasi : Berisi sebuah pernyataan dengan di lengkapi data secara urut.

> Metode Pembanding/Kontras : Menggambarkan perbandingan antara dua hal.

http://cahyakpop.blogspot.com/2012/11/pengembangan-alinea-resume-tpi.html